Penangkal Petir Konvensional

Share :

Penangkal Petir Konvensional

penangkal petir konvensional

Dalam dunia modern yang penuh dengan peralatan elektronik dan bangunan berteknologi tinggi, perlindungan terhadap petir menjadi hal yang sangat penting. Salah satu metode yang telah di kenal sejak lama adalah penggunaan Penangkal Petir Konvensional. Artikel ini akan membahas secara detail tentang penyalur petir konvensional, bagaimana mereka bekerja, serta keuntungan dan pertimbangan dalam penggunaannya.

Konsep Dasar Penangkal Petir Konvensional

Penangkal petir konvensional adalah sistem pasif yang di rancang untuk melindungi bangunan dan peralatan dari dampak buruk petir. Sistem ini didasarkan pada prinsip pengalihan arus petir ke tanah, menjauhkannya dari bangunan dan peralatan yang ingin di lindungi. Konsep dasar di balik penangkal petir ini sangat sederhana: ketika petir menyambar, arusnya diarahkan ke bawah melalui rangkaian konduktor yang kuat, menuju grounding (pembumian) yang aman.

Pengembangan oleh Benjamin Franklin

Metode penyalur petir konvensional pertama kali di kembangkan oleh Benjamin Franklin pada tahun 1750. Dia menciptakan sistem penyalur arus listrik yang menghubungkan bagian atas bangunan dengan sistem grounding. Dengan demikian, dia menciptakan sistem yang dapat mengurangi risiko kerusakan akibat petir secara signifikan.

Jenis-jenis Penangkal Petir Konvensional

penangkal petir rumah

Ada dua jenis utama penangkal petir konvensional:

  • Model Tunggal (Franklin Cone)

Penangkal petir jenis ini terdiri dari satu jalur konduktor yang mengarah dari atas bangunan ke sistem grounding. Dalam model ini, satu jalur konduktor di anggap cukup untuk memberikan perlindungan yang memadai. Ini dapat menghemat biaya material dan instalasi.

  • Model Sangkar Faraday (Bentuk Instalasi Sangkar)

Model ini melibatkan banyak jalur konduktor yang di atur sedemikian rupa sehingga membentuk selubung jalur konduktor yang melindungi bangunan dari semua sisi. Kabel penghantar di tempatkan di setiap sudut bangunan di sisi luar. Metode ini sangat cocok untuk bangunan dengan struktur logam tinggi, seperti rangka baja, pertulangan beton, frame aluminium, atap dan dinding zink. Namun, perlu di perhatikan bahwa setiap bagian yang mengarah ke tanah harus di hubungkan dengan sistem grounding yang sesuai.

Baca Juga: “Berapa Biaya Harga Pasang Penangkal Petir Rumah?

Material yang Diperlukan untuk Penangkal Petir Konvensional

Instalasi penyalur petir konvensional memerlukan beberapa material utama, termasuk:

  • Splitzen tombak atau splitzen trisula (biasanya terbuat dari tembaga, aluminium, kuningan, atau stainless steel).
  • Dudukan splitzen, yang bisa berupa tiang penyangga atau base plat.
  • Kabel penghantar, seperti kabel BC, kabel NYA, atau kabel NYY.
  • Grounding Rod, biasanya terbuat dari tembaga atau lapisan tembaga, beserta klem kabel.

Keamanan dan Keselamatan dalam Instalasi Penangkal Petir

Untuk memastikan keamanan dan keselamatan dalam instalasi penangkal petir, sangat penting untuk mengandalkan profesional yang berpengalaman dalam bidang ini. Instalasi yang benar dapat memaksimalkan efektivitas penangkal petir dan meminimalkan risiko kerusakan.

Penangkal Petir Bandung

Kami siap membantu Anda dalam instalasi penyalur petir konvensional dan juga anti petir elektrostatis serta sistem grounding. Keamanan bangunan Anda adalah prioritas kami, dan kami akan memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda membutuhkan konsultasi lebih lanjut atau informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami. Lindungi aset berharga Anda dari ancaman sambaran petir dengan penangkal petir konvensional yang andal.